Makna Bajak dan Pacul
Nama nama bagian dari bajak dan pacul itu dapat diasosiasikan atau diberi pengertian yang ada hubungannya dengan kehidupan rohani. Mari kita cermati.
Bajak
Nama nama tersebut dalam bahasa jawa:
* Cekelan : Pegangan
Apakah peganganmu didunia ini? Apakah imanmu? Aliran yang tertentu dalam kehidupan rohani menggampangkan kita untuk mencapai tujuan. Untuk dapat mengetahui larangan dan kewajiban manusia terhadap Gusti seyogyanya kita mencari pegangan.
* Tanding : Memikir, membandingkan, menimbang
Semua pengertian rohani yang kita terima dari pegangan kita, janganlah kita terima dengan buta. Kita seharusnya dapat menempatkan pengertian pengertian itu pada tempat yang semestinya. Ngelmu membagi pengertian pengertian rohani dan winadi, wadi dan kodrati. Inilah pegangan ngelmu dalam cara untuk memikirkan. Soal soal yang harus dimengerti, harus juga dipikirkan. Pengertian itu hanya bisa timbul kalau kita mengadakan pemikiran dan gagasan. untuk dapat senantiasa mengembangkan pengertia pengertian yang kita terima maka seyogyanya kita mempunyai kebiasaan untuk me"menanding" .
* Singkal : Sing tinemu akal
Dengan cara yang dapat diterima akal budi manusia. Memang hanya pemikiran yang dapat diterima dengan logika akal dan logika hati adalah pengertian yang wajar dan hanya pengertian pengertian yang logis dapat memberi kedamaian hati. Untuk senantiasa dapat mengadakan pemikiran dan gagasan menurut logika akal dan logika hati, maka kita harus selalu ada dalam terang rohani.
* Kejen : Menyang kesawijen
Kedalam manunggaling Kawulo-Gusti, satu satunya tujuan rohani adalah: -Persatuan Karsa dan Persatuan Rasa-
Kepada tujuan ini semua pemikiran dan gagasan rohani harus terarah. Semua pengertian rohani yang tidak tertuju kepada manunggaling Kawulo-Gusti adalah penyelewengan atau eksperimen rohani.
* Tuntunan : Tuntunan, Pimpinan
Ngelmu hanya mengenal satu tuntunan: Daya Gaib Gusti. Kepada tuntunan Daya Gaib Gusti semua pengikut ngelmu harus patuh. Semua guru ngelmu hanya berkewajiban mempersiapkan kita untuk hidup berngelmu. Tiap ngelmu adalah milik pribadi.
* Pasangan : Tempat kerja
Kedua daya kerja yang membawa manusia maju dalam hidup rohani ialah: Daya Gaib Gusti dan Daya Kodrat Manusia atau dengan perkataan lain: rahmat dan niat. Untuk kelancaran hidup rohani maka manusia jangan sampai melupakan rahmat dan kehabisan niat.
* Sawet : Sawetah
Sawet ada dua, demikian pulalah sawetah. Sawetah bisa dibedakan dalam:
- sawetah yang bersifat tan-ana dan
- sawetah yang bersifat mawana
* Racuk : Ngeraho pucuk
Tujulah yang paling atas atau paling sempurna. Satu satunya tujuan yang sempurna dalam kehidupan rohani adalah : kebebasan kekal.
Bajak dipakai oleh para petani untuk mengerjakan sawah ladangnya, supaya tanah murni yang ada dibawah bisa dibalik menimbuni tanah gersang yang ada diluar. Diatas tanah yang murni benih tanamannya tentu akan dapat subur hidupnya dan baik buahnya. Begitu pulalah kalau kita membajak hati, supaya sifat sifat murni dapat menimbuni sifat sifat yang tidak sejiwa lagi dengan gelmu. Dalam hati yang penuh dengan sifat dan kecenderungan yang baik, benih kehidupan rohani tentu akan dapat berkembang dan memberikan buah yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
Pacul
Nama nama pacul dalam bahasa jawa:
* Pacul : Kipatna sakabehing sing muncul
Buanglah jauh segala sesuatu yang nampak kembali. Setelah kita menerima ngelmu, maka konsekwensi dari menerima itu adalah: Meninggalkan semua sifat dan kebiasaan yang tidak sesuai dan tidak sejiwa lagi dengan ngelmu. Kalau sifat dan kebiasaan itu senantiasa datang kembali maka kita harus berusaha membuang jauh jauh.
* Bawak : Obahing awak
Pergerakan badan. Bagaimana kita bisa membuang sifat dan kebiasaan yang tidak cocok lagi itu karena semua itu ada dalam diri kita? Dengan "obahing awakmu", dengan "penggawe kang becik", dengan perbuatan yang baik, dengan meraba dan menghidupi Siting Gusti. Siting Gusti yang bisa kita hidupi jadi kenyataan itulah kebenaran.
* Doran : Dedonga marang Pangeran
Berdoa kepada Gusti. Pacul yang tidak ada dorannya tidak bisa dipakai untuk memacul. Semuanya itu tidak mungkin bisa kita kerjakan dengan daya kodrati manusia sendiri, satu satunya kekuatan adalah dalam Daya Gaib Gusti.
Pacul dipakai oleh para petani untuk mengerjakan sawah ladangnya sehabis dibajak. Tanah tanah yang tidak terbajak bisa dibalik dengan pacul, begitu pula batu batu, kayu dan semua kotoran yang membikin tidak suburnya tanah dibuangnya dengan pacul.
Demikianlah arti lambang pacul untuk kehidupan rohani. Pacul dalam pengetian merupakan kelanjutan dari niat manusia untuk menerima hidup berngelmu. Pacul sebagai pengertian rohani perlu kiranya mendapat sedikit perhatian.